PRINSIP-PRINSIP DASAR ALJABAR
.
Ivan Taniputera.
27 November 2016.
.
Saya
menulis artikel ini karena menyaksikan banyak siswa dan bahkan orang
dewasa yang masih salah dalam menerapkan prinsip-prinsip aljabar. Oleh
karenanya, pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan
prinsip-prinsip dasar aljabar secara ringkas dan mudah dipahami. Materi
yang tercantum dalam artikel ini dapat disetarakan dengan bahan
pelajaran kelas VII (SMP kelas 1).
.
Pertama-tama,
kita perlu menjelaskan berbagai istilah yang dipergunakan dalam
aljabar. Marilah kita perhatikan bentuk aljabar sebagai berikut:
.
2x + 5y = 10.
.
x dan y disebut variabel, karena nilainya belum ditentukan atau dapat diisi dengan bilangan berapa saja.
2
dan 5 disebut sebagai koefisien, yakni angka-angka di depan variabel.
Sebagai catatan koefisien 1 tidak perlu ditulis. jadi 1x cukup ditulis
x. Jadi dengan demikian kita mengetahui bahwa x mempunyai koefisien 1.
10 disebut sebagai konstanta, karena nilainya merupakan bilangan yang sudah tetap (konstan) atau tidak berubah lagi.
2x, 5y, dan 10 disebut suku-suku aljabar. Jadi ini merupakan bagian-bagian sebuah persamaan aljabar.
.
Kemudian kita akan membahas mengenai apa yang disebut “ruas.” Silakan perhatikan persamaan berikut ini.
2x+5y = 3z - 5
.
Terdapat
dua bagian yang dipisahkan oleh tanda sama dengan (=); yakni 2x+5y dan
3z-5. Inilah yang disebut ruas. 2x+5y disebut “ruas kiri,” karena
terletak di sebelah kiri; sedangkan 3z-5 disebut “ruas kanan,” karena
terletak di sebelah kanan.
.
PRINSIP PERTAMA: Hanya suku-suku sejenis yang dapat dioperasikan melalui penjumlahan dan pengurangan.
.
Suku
sejenis adalah suku yang mempunyai variabel sama. Contoh: 2x, 3x, dan
10x adalah suku yang sejenis. Sebaliknya suku-suku yang tidak sejenis tidak dapat dioperasikan.
.
Cara
mengoperasikan suku-suku sejenis adalah seperti penjumlahan dan
pengurangan biasa. Contoh: 5x + 2x = 7x; 3y + 7y = 10y; 5z-3z = 2z. Jadi
yang dijumlahkan atau dikurangkan adalah koefisiennya, sementara itu
variabelnya tetap.
.
Suku tidak sejenis tidak dapat dioperasikan melalui penjumlahan atau pengurangan. Jadi:
10x + 5y hasilnya tetap 10x + 5y: dan bukan 15xy!
.
PRINSIP KEDUA: Cara mengoperasikan suku-suku aljabar melalui perkalian.
.
Berbeda
dengan penjumlahan dan pengurangan, maka operasi perkalian dapat
dilangsungkan pada suku-suku sejenis maupun tidak sejenis.
Suku
sejenis dapat dikalikan menjadi bilangan berpangkat. Contoh 2x . 3x =
6x^2 (baca: 6 x pangkat 2). 2y.3y.4y = 24y^3 (baca: 24 y pangkat 3).
Koefisiennya dikalikan dan variabelnya dipangkatkan.
.
Cara
mengalikan suku-suku yang tidak sejenis adalah sebagai berikut. Contoh:
2x.3y = 6xy. Jadi yang dikalikan adalah koefisiennya dan variabelnya
juga demikian.
.
PRINSIP KETIGA: PINDAH RUAS PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
.
Pindah
ruas ini masih menjadi sumber kesalahan utama. Prinsipnya cukup mudah.
Kita akan membahas penjumlahan dan pengurangan terlebih dahulu.
Prinsipnya adalah: Jika terjadi perpindahan ruas, maka suku yang positif
menjadi negatif, sebaliknya yang negatif menjadi positif. Siswa yang
kurang teliti sering lupa mengubah tanda positif dan negatif tersebut,
sehingga terjerumus pada kesalahan. Untuk jelasnya perhatikan contoh
sebagai berikut.
3x+5y = 7z-10.
.
Kita akan memindah 7z ke ruas kiri; maka karena 7z adalah positif, begitu dipindahkan akan menjadi negatif:
.
3x+5y-7z = -10.
.
Contoh lain:
.
8x-5y-10=12.
Kita hendak memindahkan -10 ke ruas kanan. Karena -10 merupakan
bilangan negatif, maka jika dipindahkan ruasnya akan menjadi positif.
8x-5y=12+10
8x-5y=22.
.
Hal
yang perlu diperhatikan adalah jika seluruh anggota ruas dipindahkan
atau ditukarkan satu sama lain, maka tidak perlu ada pertukaran tanda.
.
8x = 3y
3y = 8x (tidak perlu ada pertukaran tanda)
.
7x+5y=10z-3
10z-3=7x+5y (tidak perlu ada pertukaran tanda)
.
PRINSIP KEEMPAT: PINDAH RUAS PADA PEMBAGIAN DAN PERKALIAN.
.
Berbeda
dengan penjumlahan dan pengurangan, maka pada pembagian beserta
perkalian tidak terjadi pertukaran atau perubahan tanda. Prinsipnya
adalah jika pindah ruas, maka pengali akan menjadi pembagi dan pembagi
akan menjadi pengali. Silakan perhatikan contoh di bawah ini.
.
5x/y
= 10; kita akan memindahkan y ke ruas kanan. Nampak bahwa di ruas kiri y
adalah pembagi. Jadi jika dipindahkan ke ruas kanan, y akan menjadi
pengali: 5x = 10y.
.
Contoh
berikutnya: 10xy = 20. Kita akan memindahkan y ke ruas kanan. Karena y
adalah pengali, maka jika dipindahkan ia akan menjadi pembagi: 10x =
20/y.
.
Salah
satu kesalahan yang sering dialami para siswa adalah mencampur adukkan
dengan prinsip pindah ruas pada operasi penjumlahan atau pengurangan,
yakni tandanya ikut diganti. Ini adalah kesalahan fatal yang harus
dihindari.
.
PRINSIP LIMA: PINDAH RUAS PADA OPERASI CAMPURAN
.
Maksud
operasi campuran adalah suatu persamaan aljabar yang terdapat
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian sekaligus. Hal ini
merupakan sesuatu yang cukup rumit dan sering menjadi sumber kesalahan.
Kita akan mencoba mengupas berbagai prinsip yang ada secara perlahan,
langkah demi langkah, dan bahasa sesederhana mungkin.
.
Prinsip 5.a:
Prinsip empat (pengali menjadi pembagi; pembagi menjadi pengali) tidak
dapat diterapkan, jika masih terdapat penjumlahan dan pengurangan dengan
suku-suku lain.
Contoh: 5x + y = x/z - 2
Kita
tidak dapat langsung memindahkan z di ruas kanan ke ruas kiri. Karena
masih terdapat pengurangan dengan suku lain, yakni 2. Kesalahan yang
beberapa kali saya amati adalah sebagai berikut: (5x+y).z = x-2. Mereka
langsung memindahkan z ke ruas kiri sebagai pengali. Ini merupakan
KESALAHAN fatal. Lalu apa yang harus dilakukan? Pertama-tama, samakan
penyebut pada ruas kanan.
.
5x
+ y = (x-2z)/z; prinsip menyamakan penyebut ini sama dengan operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan, sebagaimana
yang telah dipelajari di bangku sekolah dasar (sd).
.
Setelah
disamakan penyebutnya seperti di atas, barulah z dapat dipindahkan ke
ruas kiri, menjadi: (5x+y).z = x-2z. Mengapa kini boleh dipindahkan
padahal masih terdapat operasi pengurangai berupa x-2z? Jawabannya
adalah dengan adanya penyamaan penyebut seperti di atas, maka (x-2z)
sudah dianggap sebagai satu “kesatuan” yang tidak terpisahkan; jadi
seolah-olah (x-2z) itu dianggap sebagai satu suku. Begitu pula saat
dipindahkan ke ruas kiri, maka 5x+y juga dipandang sebagai suatu
kesatuan, sehingga harus ditulis dalam tanda kurung. Jadi BUKAN: 5xz+7 =
x-2z. Ini juga merupakan satu kesalahan fatal, yakni z hanya dikalikan
pada salah satu suku saja di ruas kiri.
.
Prinsip 5b.
Pada satu suku yang terdapat pembagian (misalnya x/y) yang diikuti oleh
penjumlahan atau pengurangan dengan suku lain, maka jika hendak
dipindah ruas, keseluruhan suku dengan pembagian itu harus dipindahkan
dengan perubahan tanda. Untuk jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
.
x/y-5
= 2z+3. Dalam hal ini jika x/y di ruas kiri harus dipindahkan secara
keseluruhan jika memang ingin dipindah ke ruas kanan; menjadi
-5=2z+3-(x/y). Jadi tidak boleh hanya memindahkan x atau y saja. x dan y
dalam x/y harus dianggap sebagai satu kesatuan, selama masih ada
operasi penjumlahan beserta pengurangan lain pada ruas tersebut.
.
Hal
ini berbeda pada: 5z = x/y. Nampak bahwa tidak ada operasi penjumlahan
dan pengurangan lain di ruas kanan; sehingga y di ruas kanan dapat kita
pindahkan ke ruas kiri dengan menerapkan prinsip empat, sebagai berikut:
5zy = x.
.
PRINSIP ENAM: MENCORET
.
Pencoretan
boleh dilakukan jika pada masing-masing ruas atau suku seluruhnya
berupa operasi pembagian dan perkalian. Apabila masih ada operasi
penjumlahan dan pengurangan pada suatu ruas atau suku, maka tidak boleh
dilakukan pencoretan. Untuk jelasnya, silakan perhatikan contoh-contoh
sebagai berikut:
.
2xy
= yz. Perhatikan bahwa pada masing-masing ruas, tidak terdapat operasi
penjumlahan dan pengurangan, sehingga y boleh dicoret. Persamaan itu
menjadi: 2x = z.
.
contoh lain: 2 = 3xy/y. Dalam hal ini kedua y pada ruas kanan boleh dicoret, sehingga menjadi: 2 = 3x.
.
Meskipun demikian, jika terdapat operasi penjumlahan dan pengurangan, maka pencoretan tidak boleh dilakukan:
.
2x
= 5x + y; maka kedua x tidak boleh dicoret. Contoh lain: 2z =
(3x+5y)/y. Kedua y pada ruas kanan tidak boleh dicoret, karena masih ada
operasi penjumlahan dengan 3x.
.